Berita dan Pengumuman
Dua Inovasi Pusat Studi RECHAI LRIPM UMSurabaya
- Di Publikasikan Pada: 07 Dec 2025
- Oleh: Admin LRIPM

Universitas Muhammadiyah Surabaya kembali mencetak pencapaian di tingkat internasional melalui karya riset digital yang dikembangkan oleh tim Research Center for Community Health and Artificial Intelligence (RECHAI), pusat studi di bawah Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UMSurabaya. Dua inovasi digital besutan tim ini berhasil lolos seleksi dan dipresentasikan pada SIGMA Asia Regional Conference 2025 yang berlangsung di Hong Kong Polytechnic University pada 5–6 Desember 2025.
Dua inovasi yang mencuri perhatian di forum tersebut adalah Emo-Safe dan GENC (Generasi Emas, Cegah Stunting). Emo-Safe dikembangkan sebagai aplikasi pendamping kesehatan mental remaja berbasis ketahanan keluarga, dilengkapi fitur edukasi, pelacakan emosi, dan modul komunikasi interaktif guna memperkuat hubungan antara remaja dan orang tua. Sementara itu, GENC dirancang sebagai aplikasi pendamping ibu dengan anak usia bawah dua tahun (baduta) yang menyediakan panduan gizi, pengingat pemberian MP-ASI, serta pemantauan tumbuh kembang yang disesuaikan dengan konteks masyarakat pedesaan.
Direktur Eksekutif RECHAI, Idham Choliq, yang tampil sebagai oral presenter, menyampaikan bahwa keberhasilan ini mencerminkan kemampuan riset inovatif dari UMSurabaya untuk bersaing di tingkat global.
“Keikutsertaan Emo-Safe dan GENC pada konferensi ini menunjukkan bahwa integrasi keperawatan, kesehatan masyarakat, dan kecerdasan buatan mampu menghasilkan solusi konkret terhadap isu stunting dan tantangan kesehatan mental remaja,” ungkap Idham.
Ia juga menilai forum ini sebagai kesempatan strategis untuk memperluas jejaring riset internasional. “Kami berharap pengalaman ini menjadi jalan untuk pengembangan fitur lebih lanjut serta penerapan teknologi yang lebih relevan bagi keluarga Indonesia,” tambahnya.
Selain pemaparan oral, presentasi poster turut diwakili oleh Vika Ramadhana Fitriyani, Sekretaris RECHAI. Ia menyebut pengalaman berbagi perjalanan riset dan pengembangan aplikasi bersama peserta internasional memberikan pandangan baru terhadap perbaikan desain dan pendekatan intervensi digital.
“Umpan balik dari para peneliti lintas negara sangat membantu untuk memastikan aplikasi lebih adaptif dan berdampak pada pengguna,” jelas Vika.
Pada kesempatan yang sama, peneliti RECHAI, Muhammad Fausi, hadir mendukung aspek teknis pengembangan aplikasi, khususnya pada komponen kecerdasan buatan sebagai struktur utama kedua platform.
Keterlibatan RECHAI sebagai perwakilan UMSurabaya di SIGMA Asia Regional Conference 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi kampus dalam ekosistem inovasi kesehatan digital internasional, serta mendorong implementasi lebih luas bagi solusi digital berbasis keluarga di berbagai wilayah.
Penulis, Haris Rizki Maulana